Monday, July 4, 2016

Day 1: Bahasa Jepang Dasar 1

Image Resource: jpninfo.com

Salam

Saya suka untuk mempelajari bahasa-bahasa baru, dan hal itu yang membuat saya membuat blog ini agar saya termotivasi untuk terus belajar. Saya tidak mungkin menulis artikel jika saya tidak mempelajarinya terlebih dahulu, bukan? Dan untuk artikel ini, saya akan bercerita mengenai bahasa Jepang yang saya pelajari hari ini.

If your first language is not Bahasa Indonesia or you can’t speak Bahasa Indonesia, don’t worry. Because, we use a formal form for each article or text. Not slank or informal form, so you can easily to translate it with Google or another translator. Enjoy.

Alasan Belajar Bahasa Jepang

Saya mempelajari bahasa Jepang karena saya suka menonton anime. Ya, sebagian dari kita juga mungkin menyukai dan mepelajari bahasa yang satu ini karena alasan yang sama. Mungkin ada juga yang karena merasa budaya Jepang itu menarik atau menyukai teknologi temuan negara tersebut.

Jepang sendiri memang negara yang menarik. Mereka pernah mengisolasi diri hingga terjadi restorasi meiji. Dalam artikel ini, kita tidak akan membahas terlalu banyak mengenai sejarah negara tersebut. Tapi akan saya coba untuk melakukan riset mengenai hal ini. Karena seperti yang kita bahas dalam artikel sebelumnya, saat mempelajari bahasa, kita juga mempelajari budaya dan sejarah tempat dimana bahasa tersebut digunakan.

Baiklah, kembali ke alasan kenapa mempelajari bahasa yang dikategorikan tersulit ini. Bahasa Jepang tersulit? Ya, benar. Bahasa Jepang merupakan bahasa yang dianggap paling sulit. Meski ada bahasa Mandarin yang mempunyai jumlah huruf terbanyak, namun bahasa Jepang dianggap sulit karena tata bahasa yang lebih kompleks. Tapi meski sulit, namun tetap menarik bahkan menjadi nilai kepuasan sendiri untuk bisa menguasai bahasa tersulit ini. Itu untuk alasan berikutnya.

Jepang memiliki budaya yang menarik dan saya bercita-cita untuk bisa ke sana suatu hari nanti. Dalam artikel kali ini, saya akan membahas apa yang saya pelajari. Saya tidak lagi mepelajari dari dasar tapi lebih pada pengulangan, karena saya sudah pernah belajar bahasa Jepang. Hal ini juga menjadi pengingat bahwa bahasa adalah sesuatu yang harus terus diulang, karena kalau tidak maka akan hilang.

Bahasa Jepang untuk Hari Ini

Hari ini, saya kembali mengulang mempelajari kanji. Sudah lama saya tidak mengulang dan memang saya menjadi lupa dengan huruf ini. Saya berpikir untuk mempelajarinya kembali dari dasar. Saya membuka buku kamus kanji dan melihat kembali. Beberapa dari huruf kanji tersebut, kembali saya ingat. Mungkin untuk kalian yang pernah atau sedang belajar bahasa Jepang tahu bahwa kanji Jepang memiliki cara baca kunyoumi dan onyoumi. Dan cara baca baik onyoumi dan kunyoumi bisa memiliki lebih dari satu cara baca.

Kapan kita menggunakan kunyoumi atau onyoumi? Dikatakan bahwa jika kanji diikuti kanji lainnya maka kita mempergunakan onyoumi dan jika diikuti hiragana maka dibaca menggunakan kunyoumi. Tapi kenyataannya tidak seperti itu.Jadi, tetap saja kita harus menghafalnya. Memeplajari kanji adalah cara untuk mempelajari kosakata dalam bahasa Jepang juga.

Jumlah coretan pada huruf kanji itu beragam. Dari satu goresan sampai bisa lebih dari dua puluh goresan. Saya berpendapat, untuk mempelajarinya kita tidak perlu terburu-buru. Mempelajari bahasa memang memerlukan proses. Mungkin setidaknya, pelajari sekitar sepuluh kosakata baru berikut dengan kanjinya (untuk bahasa seperti Jepang dan Mandarin). Pelajari juga struktur kalimatnya, karena gramatika dalam suatu bahasa adalah penting.

Banyak orang berpikir bahwa dalam berbahasa sebaiknya pelajari kosakata sebanyak-banyaknya dan mendengar dari bahasa percakapan saja. Tapi itu tidak benar, memeplajari struktur dan gramatika bahasa yang benar juga merupakan sesuatu yang penting. Pelajari dahulu dengan gramatika yang benar, baru kemudian kepada bahasa slank. Karena kita tetap harus tahu bagaimana bentuk yang benar karena bahasa formal tetap dipergunakan di tempat bekerja dan sekolah (apalagi kalau kalian bermaksud untuk sekolah atau bekerja di negara dimana bahasa tersebut dipergunakan).

Dan kembali ke topik, kosakata yang saya pelajari hari ini adalah:
        子供(kodomo): anak-anak
        工場(koujou): pabrik
        大工(daiku): tukang kayu
        小説(shoosetsu): novel
        大陸(tairiku): benua
        大切(taisetsu): penting
        夕食(yuushoku): makan malam
        上着(uwagi): jas
        入学(nyuugaku): masuk sekolah 
人力(jinryoku): tenaga manusia

Ketika mempelajari kosakata tersebut, biasakan untuk mempelajari kanjinya juga. Jangan hanya menggunakan romaji atau hiragana saja. Sedang untuk pola kalimat, saya kembali ke dasar karena saya ingin mempelajari bahasa Jepang kali ini bersamaan dengan bahasa lainnya. Ya, benar. Seperti yang tertulis pada artikel sebelumnya, Emil Krebs mempelajari bahasa bersamaan dengan melihat kesamaan dalam bahasa-bahasa tersebut. Untuk hal ini, saya baru menemukan kesamaan untuk bahasa Jepang, Korea, dan Mandarin. Juga untuk bahasa Spanyol, Potugis, dan Italia.

Dalam hal ini, sepertinya akan saya coba dahulu untuk seminggu mempelajari Jepang, Korea, dan Mandarin. Kemudian seminggu untuk Spanyol dan Portugis. Saya tidak mengambil dulu Italia supaya tidak terlalu banyak, karena saya memiliki pekerjaan lain. Dilakukan secara berselang-seling. Tapi kalau nanti dirasakan tidak efektif, saya akan memilih kelompok pertama dahulu. Yakni bahasa Jepang, Korea, dan Mandarin.

Pola kalimat yang saya pelajari adalah membentuk kalimat sederhana dengan pola Subjek dan Predikat untuk kalimat positif, negatif, dan introgatif. Perlu kita pahami bahwa predikat tidak selamanya merupakan kata kerja. Predikat bisa berupa nomina atau kata benda, bahkan kata sifat. Misalnya dalam contoh kalimat berikut ini:

        1.       私は学生です。(Watashi wa gakusei desu)
        2.       私は学生ではありません。(Watashi wa gakusei dewa arimasen)
        3.       あなたは学生ですか。(Anata wa gakusei desu ka?)

Kalimat pertama merupakan bentuk positif: Saya adalah pelajar, yang kedua adalah bentuk negatif: Saya bukan pelajar, dan ketiga adalah introgatif: Apakah kamu pelajar? Secara sederhana, didapat rumusannya adalah subjek ditambah partikel wa lalu diikuti predikat kata benda atau kata sifat dan diakhiri kopula desu, dewa arimasen, atau desu ka.

Kosakata dalam kalimat: (watashi: saya),学生 (gakusei: pelajar)

Sebelum diakhiri, saya juga akan memberikan tabel daftar Hiragana dan Katakana:

Tabel Hiragana



Tabel Katakana

Semoga artikel kali ini bermanfaat. Untuk artikel berikutnya, saya akan mencoba menuliskan mengenai bahasa Korea dan Mandarin. Kritik dan saran dapat kalian tuliskan untuk kemajuan blog ini. Terima kasih sudah berkunjung dan membacanya. 

Note: Meski menyukai belajar bahasa asing, namun tetap mencintai Bahasa Indonesia sebagai bahasa nomor satu. Pada saat belajar bahasa asing, jangan pernah melupakan Bahasa Indonesia. 

Like our page on the Facebook: https://www.facebook.com/polyglotday

Update: every Saturday, Monday, and Thursday.

No comments:

Post a Comment