Image Resource: jpninfo.com
Salam
Saya
suka untuk mempelajari bahasa-bahasa baru, dan hal itu yang membuat saya
membuat blog ini agar saya termotivasi untuk terus belajar. Saya tidak mungkin
menulis artikel jika saya tidak mempelajarinya terlebih dahulu, bukan? Dan
untuk artikel ini, saya akan bercerita mengenai bahasa Jepang yang saya
pelajari hari ini.
If your first language
is not Bahasa Indonesia or you can’t speak Bahasa Indonesia, don’t worry.
Because, we use a formal form for each article or text. Not slank or informal
form, so you can easily to translate it with Google or another translator.
Enjoy.
Alasan Belajar Bahasa
Jepang
Saya
mempelajari bahasa Jepang karena saya suka menonton anime. Ya, sebagian dari
kita juga mungkin menyukai dan mepelajari bahasa yang satu ini karena alasan
yang sama. Mungkin ada juga yang karena merasa budaya Jepang itu menarik atau
menyukai teknologi temuan negara tersebut.
Jepang
sendiri memang negara yang menarik. Mereka pernah mengisolasi diri hingga
terjadi restorasi meiji. Dalam artikel ini, kita tidak akan membahas terlalu
banyak mengenai sejarah negara tersebut. Tapi akan saya coba untuk melakukan
riset mengenai hal ini. Karena seperti yang kita bahas dalam artikel
sebelumnya, saat mempelajari bahasa, kita juga mempelajari budaya dan sejarah
tempat dimana bahasa tersebut digunakan.
Baiklah,
kembali ke alasan kenapa mempelajari bahasa yang dikategorikan tersulit ini. Bahasa
Jepang tersulit? Ya, benar. Bahasa Jepang merupakan bahasa yang dianggap paling
sulit. Meski ada bahasa Mandarin yang mempunyai jumlah huruf terbanyak, namun
bahasa Jepang dianggap sulit karena tata bahasa yang lebih kompleks. Tapi meski
sulit, namun tetap menarik bahkan menjadi nilai kepuasan sendiri untuk bisa
menguasai bahasa tersulit ini. Itu untuk alasan berikutnya.
Jepang
memiliki budaya yang menarik dan saya bercita-cita untuk bisa ke sana suatu
hari nanti. Dalam artikel kali ini, saya akan membahas apa yang saya pelajari.
Saya tidak lagi mepelajari dari dasar tapi lebih pada pengulangan, karena saya
sudah pernah belajar bahasa Jepang. Hal ini juga menjadi pengingat bahwa bahasa
adalah sesuatu yang harus terus diulang, karena kalau tidak maka akan hilang.
Bahasa Jepang untuk
Hari Ini
Hari
ini, saya kembali mengulang mempelajari kanji. Sudah lama saya tidak mengulang
dan memang saya menjadi lupa dengan huruf ini. Saya berpikir untuk
mempelajarinya kembali dari dasar. Saya membuka buku kamus kanji dan melihat
kembali. Beberapa dari huruf kanji tersebut, kembali saya ingat. Mungkin untuk
kalian yang pernah atau sedang belajar bahasa Jepang tahu bahwa kanji Jepang
memiliki cara baca kunyoumi dan onyoumi. Dan cara baca baik onyoumi dan
kunyoumi bisa memiliki lebih dari satu cara baca.
Kapan
kita menggunakan kunyoumi atau onyoumi? Dikatakan bahwa jika kanji diikuti
kanji lainnya maka kita mempergunakan onyoumi dan jika diikuti hiragana maka
dibaca menggunakan kunyoumi. Tapi kenyataannya tidak seperti itu.Jadi, tetap
saja kita harus menghafalnya. Memeplajari kanji adalah cara untuk mempelajari
kosakata dalam bahasa Jepang juga.
Jumlah
coretan pada huruf kanji itu beragam. Dari satu goresan sampai bisa lebih dari
dua puluh goresan. Saya berpendapat, untuk mempelajarinya kita tidak perlu
terburu-buru. Mempelajari bahasa memang memerlukan proses. Mungkin setidaknya,
pelajari sekitar sepuluh kosakata baru berikut dengan kanjinya (untuk bahasa
seperti Jepang dan Mandarin). Pelajari juga struktur kalimatnya, karena
gramatika dalam suatu bahasa adalah penting.
Banyak
orang berpikir bahwa dalam berbahasa sebaiknya pelajari kosakata
sebanyak-banyaknya dan mendengar dari bahasa percakapan saja. Tapi itu tidak
benar, memeplajari struktur dan gramatika bahasa yang benar juga merupakan
sesuatu yang penting. Pelajari dahulu dengan gramatika yang benar, baru kemudian
kepada bahasa slank. Karena kita tetap harus tahu bagaimana bentuk yang benar
karena bahasa formal tetap dipergunakan di tempat bekerja dan sekolah (apalagi
kalau kalian bermaksud untuk sekolah atau bekerja di negara dimana bahasa
tersebut dipergunakan).
Dan
kembali ke topik, kosakata yang saya pelajari hari ini adalah:
子供(kodomo):
anak-anak
工場(koujou):
pabrik
大工(daiku):
tukang kayu
小説(shoosetsu):
novel
大陸(tairiku):
benua
大切(taisetsu):
penting
夕食(yuushoku):
makan malam
上着(uwagi):
jas
入学(nyuugaku):
masuk sekolah
人力(jinryoku): tenaga manusia
人力(jinryoku): tenaga manusia
Ketika
mempelajari kosakata tersebut, biasakan untuk mempelajari kanjinya juga. Jangan
hanya menggunakan romaji atau hiragana saja. Sedang untuk pola kalimat, saya
kembali ke dasar karena saya ingin mempelajari bahasa Jepang kali ini bersamaan
dengan bahasa lainnya. Ya, benar. Seperti yang tertulis pada artikel
sebelumnya, Emil Krebs mempelajari bahasa bersamaan dengan melihat kesamaan
dalam bahasa-bahasa tersebut. Untuk hal ini, saya baru menemukan kesamaan untuk
bahasa Jepang, Korea, dan Mandarin. Juga untuk bahasa Spanyol, Potugis, dan
Italia.
Dalam
hal ini, sepertinya akan saya coba dahulu untuk seminggu mempelajari Jepang,
Korea, dan Mandarin. Kemudian seminggu untuk Spanyol dan Portugis. Saya tidak
mengambil dulu Italia supaya tidak terlalu banyak, karena saya memiliki
pekerjaan lain. Dilakukan secara berselang-seling. Tapi kalau nanti dirasakan
tidak efektif, saya akan memilih kelompok pertama dahulu. Yakni bahasa Jepang,
Korea, dan Mandarin.
Pola
kalimat yang saya pelajari adalah membentuk kalimat sederhana dengan pola
Subjek dan Predikat untuk kalimat positif, negatif, dan introgatif. Perlu kita
pahami bahwa predikat tidak selamanya merupakan kata kerja. Predikat bisa
berupa nomina atau kata benda, bahkan kata sifat. Misalnya dalam contoh kalimat
berikut ini:
1. 私は学生です。(Watashi
wa gakusei desu)
2. 私は学生ではありません。(Watashi
wa gakusei dewa arimasen)
3. あなたは学生ですか。(Anata
wa gakusei desu ka?)
Kalimat
pertama merupakan bentuk positif: Saya adalah pelajar, yang kedua adalah bentuk
negatif: Saya bukan pelajar, dan ketiga adalah introgatif: Apakah kamu pelajar?
Secara sederhana, didapat rumusannya adalah subjek ditambah partikel wa lalu diikuti predikat kata benda atau
kata sifat dan diakhiri kopula desu, dewa
arimasen, atau desu ka.
Kosakata
dalam kalimat: 私(watashi: saya),学生
(gakusei: pelajar)
Sebelum
diakhiri, saya juga akan memberikan tabel daftar Hiragana dan Katakana:
Tabel
Hiragana
Tabel
Katakana
Semoga
artikel kali ini bermanfaat. Untuk artikel berikutnya, saya akan mencoba
menuliskan mengenai bahasa Korea dan Mandarin. Kritik dan saran dapat kalian
tuliskan untuk kemajuan blog ini. Terima kasih sudah berkunjung dan membacanya.
Note:
Meski menyukai belajar bahasa asing, namun tetap mencintai Bahasa Indonesia
sebagai bahasa nomor satu. Pada saat belajar bahasa asing, jangan pernah
melupakan Bahasa Indonesia.
Like our page on the Facebook: https://www.facebook.com/polyglotday
Like our page on the Facebook: https://www.facebook.com/polyglotday
Update: every Saturday, Monday, and Thursday.
No comments:
Post a Comment